BENPARK - Apakah kamu sudah mengenal Common Snapping Turtle?. Bagi yang belum familiar, Common Snapping Turtle yakni sejenis kura-kura yang berasal dari kawasan tenggara Kanada, menyebar ke arah barat daya hingga tepi Pegunungan Rocky, dan menjangkau Nova Scotia serta Florida di bagian timur.
Pernahkah kamu membayangkan bagaimana jadinya jika Common Snapping Turtle menguasai sungai-sungai di Indonesia. Topik ini sangat menarik, mengingat kura-kura ini bukan spesies asli Indonesia dan dikenal sebagai salah satu jenis kura-kura yang agresif serta invasif. Ingin tahu lebih banyak. Ayo, mari kita lihat bersama.
Sekilas mengenai Common Snapping Turtle
Sebelum membayangkan kemungkinan Common Snapping Turtle memasuki dan mendominasi sungai-sungai di Indonesia, penting untuk memahami sedikit tentang spesies kura-kura ini.
Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, kura-kura ini bukanlah hewan yang berasal dari Indonesia. Cangkang dari Common Snapping Turtle dapat berkembang hingga panjang 50 cm dan memiliki berat sekitar 16 kilogram. Wow, ternyata cukup besar juga ya.
Tak hanya memiliki ukuran yang besar, kura-kura yang satu ini juga dikenal sebagai predator yang sangat menakutkan. Perhatikan jenis makanannya, ia gemar mengonsumsi ikan kecil maupun besar, amfibi, hewan tanpa tulang belakang, krustasea, mamalia, tumbuhan air, hingga bangkai. Bisa dikatakan bahwa dia sangat lahap ketika menyangkut makanan.
Dikutip dari situs Oregon Department of Fish and Wildlife, Common Snapping Turtle tergolong sebagai salah satu spesies hewan yang bersifat invasif. Untuk kamu yang belum menyadarinya, Oregon merupakan salah satu negara bagian di Amerika Serikat. Jadi, bayangkanlah bahwa daerah yang berada dekat dengan habitatnya, yang pada dasarnya memiliki ciri-ciri alam dan ekosistem yang mirip, bisa disebut sebagai spesies invasif. Apa yang terjadi jika kura-kura ini hadir di Indonesia. Apakah itu berisiko?
Jawabannya
Common Snapping Turtle bisa sangat berisiko, lho. Kenapa bisa seperti itu? Ayo kita pikirkan dengan hati-hati.
Apakah kamu masih ingat apa yang dimakan oleh kura-kura tersebut. Tentunya, ia memiliki banyak makanan kesukaan, dan salah satunya adalah ikan. Kita menyadari bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman spesies air tawar yang melimpah. Menakjubkan, Indonesia menempati urutan keempat di dunia dengan jumlah 440 spesies ikan air tawar yang bersifat endemik.
Jumlah tersebut sangat besar, terutama karena Indonesia berada di posisi keempat. Bayangkan betapa ikan yang melimpah akan menciptakan surga bagi Common Snapping Turtle. Konsekuensinya, kura-kura ini berperan sebagai predator utama atau predator puncak dalam suatu ekosistem.
Mungkin jika hanya terdapat 1-2 ekor dalam suatu area di sekitar sungai, tidak akan menjadi masalah. Namun, bagaimana jika terdapat banyak sekali Common Snapping Turtle. Tentu saja, ini bisa menjadikannya spesies yang invasif dan juga hama. Dan ingat, itu hanya mengenai ikan, belum membahas tentang udang. Mengingat Indonesia kaya akan sumber daya laut, terdapat banyak jenis udang yang melimpah, seperti Udang Galah, Udang Windu, dan lain-lain.
Sebagai pemilik jangan sembarangan
Setelah menyadari bahwa Common Snapping Turtle dapat membahayakan ekosistem sungai di Indonesia, kamu tentu saja mulai menyadari dampak negatif dari melepas kura-kura ini secara sembarangan ke sungai atau perairan lain di negara kita, bukan?
Oleh karena itu, sebelum kamu memutuskan untuk memelihara kura-kura ini, sebaiknya pertimbangkan terlebih dahulu apakah kamu mampu merawatnya hingga tumbuh besar atau tidak. Jika di perjalanan nanti muncul situasi mendesak yang membuatmu kesulitan dalam merawat Common Snapping Turtle, pastikan untuk tidak membuangnya dengan sembarangan.
Kamu bisa menjual, melelang, atau mungkin membagikannya secara gratis kepada teman-teman sesama penggemar kura-kura. Dengan cara ini, tidak hanya ekosistem perairan Indonesia yang terlindungi, tetapi kamu juga dapat memberikan kebahagiaan bagi para penggemar kura-kura, lho. Tentu saja, bukan?