• Jelajahi

    Copyright © BENPARK - Referensi Kura-Kura, Filtrasi, Penyakit Serta Bisnis Ikan Hias
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Iklan

    Mau Lebaran?! Ini 7 Tips Ninggalin Ikan Hias Saat Pulang Kampung

    9/06/2024, 03:15 WIB Last Updated 2024-09-08T09:24:08Z

    BENPARK - Lebaran merupakan momen yang sangat dinantikan, khususnya oleh umat Islam yang telah melaksanakan ibadah puasa selama bulan Ramadhan. Umumnya, saat Lebaran menjadi waktu yang tepat untuk melakukan perjalanan mudik atau kembali ke kampung halaman.


    Secara umum, orang biasanya akan merasa santai dan tidak terbebani. Bagaimana dengan para penggemar ikan hias. Mereka juga memiliki tekanan berpikir. Coba bayangkan, mereka harus rela melepaskan ikan hias yang sangat mereka cintai untuk kembali ke kampung halaman.


    Berpikir, "Aduh, kira-kira nanti akan diberi makan apa ya. Jika tidak diberi makan, bisa berakibat fatal nih. " Atau mungkin ada pemikiran seperti ini, "Bagaimana jika akuarium ini tidak bersih. Ikan hias saya bisa jadi stres dan akhirnya mati. "


    7 Tips Ninggalin Ikan Hias Saat Pulang Kampung

    Tips Ninggalin Ikan Hias

    Karena kekhawatiran meninggalkan ikan hias saat pulang ke kampung halaman, BENPARK akan memberikan beberapa tips untuk mempersiapkannya. Bagaimana cara menyiapkan ikan hias agar siap ditinggalkan saat pulang ke kampung? Ingin tahu? Ayo, simak penjelasannya di bawah ini.


    1. Pastikan makanan ikan hias terpenuhi saat ditinggal


    Cara pertama adalah memastikan kebutuhan makanan ikan hias tercukupi selama kamu pulang kampung untuk merayakan lebaran. Tentu saja, ini adalah saran yang sangat penting dan esensial. Saat kamu pulang kampung, pasti ikan-ikan tersebut memerlukan makanan, bukan?


    Langkah pertama yang perlu kamu ambil adalah menilai jumlah persediaan makanan untuk ikan hias yang ada padamu. Apakah jumlah makanan untuk ikan hias itu sudah memadai dengan porsi yang ada. Jika masih kurang, segera beli di toko terdekat. Atau kamu juga dapat membelinya melalui internet.


    Mungkin jika kita merawat ikan hias yang bukan pemangsa, kita hanya perlu membeli pelet dan memberi makan mereka menggunakan alat yang otomatis. Selesai Tuntas Namun, bagaimana jika ikan hias itu termasuk dalam jenis ikan predator.


    Penting untuk dicatat, bagi kamu yang merawat ikan predator, pakan memiliki peranan yang sangat krusial. Apa lagi jika kamu menempatkan ikan predator yang sama dalam akuarium yang sama. Jika tidak ada persediaan makanan, kemungkinan akan ada ikan lain yang menjadi korban.


    Faktanya, ikan pemangsa dapat bertahan tanpa makan selama tiga hari. Namun, bagaimana jika kamu harus mudik atau pulang kampung lebih dari tiga hari. Tentu saja, ikan-ikan tersebut akan merasakan lapar dan berusaha mencari makanan.


    Usaha yang perlu kamu lakukan adalah menghitung berapa banyak ikan yang biasanya dikonsumsi oleh ikan predator setiap harinya. Selanjutnya, hitunglah jumlah hari yang kamu habiskan saat mudik meninggalkannya. Apabila stok makanan ikan masih tidak mencukupi, segera lakukan pembelian.


    Tentu, untuk ikan predator, disarankan memberikan makanan berupa ikan hidup. Oleh karena itu, saat ditinggal, ia tetap segar dan menarik insting alami ikan predator untuk berburu sendiri. Jika kamu memberinya udang, khawatir jika tidak habis dimakan, udang tersebut akan basi. Tipe ikan yang dapat kamu berikan kepada ikan predator meliputi ikan lele, nila, molly, atau bisa juga cere. Bergantung pada tipe dan dimensi ikan predator itu.


    2. Pastikan air akuarium/kolam bersih


    Selanjutnya, tips yang dapat diikuti adalah memastikan bahwa air di akuarium atau kolam tetap jernih. Kebersihan air di akuarium maupun kolam merupakan aspek krusial untuk menjaga keselamatan ikan. 


    Sebenarnya, terdapat beberapa jenis ikan yang dapat bertahan hidup meskipun di lingkungan air yang kotor. Contohnya termasuk ikan lele, ikan aligator, dan ikan gabus.


    Namun, bayangkanlah ikan seperti ikan koki, koi, atau jenis ikan hias lainnya yang memerlukan air yang jernih. Pastinya, saran kedua ini memiliki peranan yang sangat krusial. Tentu saja, bukan?


    Jika airnya tercemar, kamu perlu segera mengeluarkan air tersebut hingga bersih. Sebaiknya lakukan dengan hati-hati dan bertahap, ya. Ini sangat berarti. Perhatikanlah dan dengarkan dengan seksama, ya. Perubahan air yang mendadak dan sangat mencolok dapat membuat ikan terkejut. Kamu dapat mengeluarkan sekitar 20% dari jumlah total air di dalam akuarium.


    3. Cek kelancaran mesin filter


    Tips ketiga ini cukup mudah, apa itu? kamu hanya perlu memeriksa kinerja mesin filter. Jika alat penyaring mengalami kerusakan, segera perbaiki atau beli yang baru.


    Jika kamu membiarkan mesin penyaring yang rusak saat kamu berlibur, dampaknya bisa sangat serius. Air menjadi tercemar dan berisiko bagi ikan. Apabila dibiarkan, ikan dapat mengalami kematian atau setidaknya terpapar penyakit dan jamur.


    4. Membersihkan media filtrasi


    Saran yang keempat juga sangat signifikan. Tips yang keempat adalah membersihkan media penyaringan jika sudah kotor.


    Bukan hanya mesin penyaring yang perlu berfungsi dengan baik dan bersih, namun media filtrasi juga harus dalam keadaan bersih. Di lokasi tersebut, air yang tercemar akan diproses menjadi air yang bersih dan aman untuk ikan.


    Silakan perhatikan dan periksa bagian media filtrasi, jika terlihat kotor dan ada kotoran kecil, segera lakukan pembersihan. Jika kapas penyaring yang biasanya dipakai untuk proses filtrasi secara mekanik juga dalam keadaan kotor, sebaiknya kamu menggantinya dengan yang baru.


    Sebenarnya, kapas penyaring yang tidak bersih dapat diolah kembali dengan cara merendamnya dalam air. Agar kualitas air tetap terjaga dengan baik saat kamu melakukan perjalanan mudik atau pulang kampung, disarankan untuk menggantinya dengan yang baru.


    5. Pasang aerator ke dalam akuarium/kolam


    Saran kelima adalah menambahkan aerator ke dalam akuarium atau kolam. Wah, apa sebenarnya aerator itu? Mungkin banyak di antara kita yang belum familiar dengan istilah "aerator". Sebelum melanjutkan ke tips kelima, penting untuk menjelaskan terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan aerator.


    Aerator merupakan perangkat yang berfungsi untuk meningkatkan pelelarutan oksigen dari udara ke dalam air akuarium (atau kolam). Cara kerja alat ini sesungguhnya cukup sederhana. Alat ini menciptakan sebanyak mungkin area permukaan air untuk berinteraksi dengan udara.


    Dengan kata lain, aerator merupakan perangkat yang digunakan untuk menghasilkan gelembung udara. Seringnya terdengar suara "Blukutuk, blukutuk, blukutuk. " . Atau mungkin “Blub..blub..blub..”.


    Nah, apa tujuan penggunaan aerator. Secara umum, ada dua alasan. Pertama, fungsinya adalah untuk meningkatkan kandungan oksigen di dalam air. Selanjutnya, yang kedua adalah untuk menghilangkan bahan atau gas yang dapat menyebabkan aroma tidak sedap serta berpotensi berbahaya bagi ikan.


    Kamu dapat memasang aerator di akuarium yang kamu miliki. Oleh karena itu, tidak perlu lagi merasa cemas jika ikan-ikan kesayangan kamu saling bersaing untuk mendapatkan oksigen, karena semua kebutuhan tersebut telah terpenuhi dengan adanya aerator.


    6. Merencanakan pemberian makan ketika mudik


    Tips yang keenam adalah merencanakan jadwal makan selama perjalanan mudik. Mungkin kamu akan terpikirkan mengenai keadaan ikan yang kelaparan karena kepergianmu untuk mudik. Tentu saja, sebenarnya permasalahan kecil seperti ini sudah memiliki cara penyelesaiannya.


    Apabila ikan hias yang kamu pelihara termasuk dalam kategori ikan non-predator, kamu dapat memanfaatkan perangkat pemberi pakan ikan otomatis. Sekarang ini, banyak penjual yang menawarkan alat semacam itu, yang pasti sangat berguna.


    Namun, jika jenis ikan yang kamu pelihara adalah ikan pemangsa, maka kamu dapat menyediakan pakan ikan dalam jumlah yang cukup (perkirakan agar cukup untuk ditinggalkan selama kamu bepergian). Ikan pakan itu bisa kamu masukkan semuanya ke dalam akuarium sekaligus.


    Dengan demikian, saat kamu pulang ke kampung halaman, ikan predator akan berada sendirian dan berburu di dalam akuarium itu. Dengan demikian, kamu tidak perlu lagi memikirkan tentang kondisi ikan predator yang sedang kelaparan.


    Atau jika ada seseorang yang masih ada di rumah, kamu dapat memberikan tugas atau meminta bantuan dari orang itu. Mohon bantuan orang itu untuk memberi makan ikan saat kamu pulang kampung.


    7. Pastikan semuanya aman


    Saran terakhir adalah untuk memastikan semuanya dalam keadaan aman. Yang dimaksud dengan aman di sini adalah perlindungan terhadap ikan.


    Kamu tidak boleh membiarkan ikan berada dalam akuarium yang terbuka, terutama karena ikan itu merupakan jenis yang pandai melompat. Contohnya adalah ikan Arwana dan ikan Gabus. Atau bisa juga seperti ikan Wolffish. Bisa juga diumpamakan dengan ikan Wolffish. Kamu tentu harus menyediakan penutup untuk akuarium supaya ikan-ikan itu tidak bisa melompat keluar dari akuarium.


    Selanjutnya, periksa juga kabel yang terhubung ke mesin filter, karena mungkin saja kabel itu mengalami kerusakan atau korsleting. Jika terjadi konsleting, maka air tersebut dapat menjadi sumber aliran listrik. Hal tersebut sangat berisiko bagi ikan.


    Aspek yang juga sangat penting adalah mengenai kualitas air di dalam akuarium. Apa yang dimaksud dengan air dalam akuarium. Oleh karena itu, pastikan bahwa sistem air tidak mengalami kebocoran atau meluap.


    Pastinya akan menjadi sangat merepotkan jika setelah kembali dari mudik atau pulang ke kampung halaman, air di akuarium meluber atau mengalami kebocoran. Ikan hias yang kamu miliki mungkin akan kehabisan air dan berisiko mati. Jika sudah terlanjur berada di situasi tersebut, pasti akan merasa penyesalan, bukan?

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Bisnis

    +