BENPARK - Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan keanekaragaman hayati, termasuk flora dan fauna yang menakjubkan. Di antara kekayaan ini, ikan menjadi salah satu yang menarik untuk dibahas, terutama karena wilayah perairan yang mendominasi negara kita.
Ikan di Indonesia tersebar dalam tiga jenis ekosistem, yaitu perairan tawar, payau, dan laut. Dari ketiganya, perairan tawar biasanya lebih mudah dijangkau oleh masyarakat, sehingga sering menjadi pusat perhatian.
Namun, kemudahan akses ini kadang membawa persoalan, seperti insiden pelepasan ikan Arapaima Gigas yang berukuran besar ke Sungai Brantas pada Senin, 25 Juni 2018. Kejadian ini memicu perdebatan di kalangan masyarakat.
Banyak yang mengecam tindakan tersebut, tetapi ada juga yang mendukungnya dengan alasan agar ikan tersebut kembali ke alam. Sayangnya, anggapan ini keliru. Tidak semua ikan bisa dilepas begitu saja ke perairan liar, apalagi jika habitat aslinya bukan di Indonesia.
Jadi, apakah benar ikan Arapaima berasal dari Indonesia? Yuk, cari tahu lebih lanjut.
Arapaima di Sungai Indonesia
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, sekitar satu tahun lalu, tepatnya pada Senin, 25 Juni 2018, masyarakat sempat dihebohkan dengan penemuan ikan Arapaima di Sungai Brantas, Jawa Timur.
Lebih dari dua ekor ikan Arapaima gigas, predator sungai berukuran raksasa sekitar 1,5 meter, ditemukan di sungai tersebut. Keberadaan ikan predator ini memicu kehebohan warga setempat dan ramai diperbincangkan di media sosial.
Penemuan ini awalnya diunggah oleh Riska Darmawanti melalui platform Facebook. Ikan berwarna hitam dengan ukuran yang luar biasa besar ini dikenal sebagai spesies pemakan ikan lain, sehingga menimbulkan kekhawatiran terhadap ekosistem Sungai Brantas.
Menurut unggahan yang beredar, diketahui ada sekitar 70 ekor ikan Arapaima dengan panjang mencapai 1,5 meter yang dilepaskan ke Sungai Brantas. Untuk mengatasi situasi tersebut, tim dari BKSDA bersama Non-governmental Organization Ecological Observation and Wetland Conservation (NGO Ecoton) turun tangan untuk mencari ikan-ikan tersebut sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat.
Sebenarnya Habitat aslinya di Amazon
Ikan Arapaima Gigas berasal dari Sungai Amazon dan danau-danau di sekitarnya yang terletak di Amerika Selatan. Di habitat aslinya, ikan ini dikenal sebagai predator yang mampu memangsa hampir semua hewan yang bisa ditelan, terutama ikan-ikan kecil dan makhluk lain yang berada di permukaan air.
Arapaima Gigas memiliki sifat kompetitor yang kuat, artinya ia bersaing dengan ikan lain untuk mendapatkan makanan. Sebagai karnivora, makanan utama ikan ini adalah ikan-ikan kecil, meski sesekali ia juga memangsa unggas, katak, atau serangga yang ditemukan di sekitar permukaan air.
Apa yang harus dilakukan
Jika kamu merupakan pecinta ikan hias, terutama ikan predator, sebaiknya pikirkan matang-matang sebelum memutuskan untuk memelihara ikan ini. Persiapkan segala kebutuhan seperti tempat pemeliharaan, alat pendukung, pakan, dan hal-hal lainnya dengan baik. Sayangnya, banyak penghobi yang asal membeli ikan Arapaima tanpa mempertimbangkan kesiapan mereka terlebih dahulu.
Akibatnya, ketika mulai merasa kewalahan, baik karena kesulitan menyediakan pakan yang sesuai atau karena ukuran kolam yang tidak lagi mencukupi, mereka memilih jalan pintas dengan melepas ikan ini ke perairan Indonesia.
Meski sebenarnya ada opsi lain, seperti memberikan ikan tersebut secara cuma-cuma kepada penghobi lain yang lebih siap, opsi ini tetap memerlukan waktu dan usaha untuk menemukan orang yang tepat. Sayangnya, sebagian orang lebih memilih cara mudah dengan melepasnya begitu saja ke perairan, yang tentu saja berpotensi mengganggu ekosistem lokal.
Saat ini apakah Arapaima masih di Indonesia?
Jadi, pertanyaan yang muncul adalah apakah ikan Arapaima masih ada di Indonesia saat ini? Jawabannya, tentu saja masih ada. Meskipun pada insiden Juni 2018 beberapa ikan Arapaima Gigas telah dimusnahkan, beberapa di antaranya tetap bertahan hingga sekarang.
Ikan-ikan tersebut tersebar di berbagai tempat. Ada yang dipelihara oleh para penghobi di akuarium atau kolam pribadi, ada juga yang dikelola oleh pihak kebun binatang. Biasanya, di kebun binatang, ikan Arapaima menjadi salah satu daya tarik di area akuarium khusus. Sayangnya, sebagian dari mereka telah dilepaskan ke perairan Indonesia, yang tentunya menimbulkan kekhawatiran terkait ekosistem lokal.
Regulasi dari pemerintah
Pemerintah tidak tinggal diam menanggapi kejadian ini. Ketika insiden ikan Arapaima Gigas viral pada Juni 2018, Kementerian Kelautan dan Perikanan segera mengambil tindakan. Dalam sebuah siaran pers, Susi Pudjiastuti menyampaikan, “Peristiwa ini harus disosialisasikan atau dikampanyekan kepada masyarakat. Banyak yang belum paham apa itu ikan Arapaima dan mengapa ikan ini tidak boleh dilepas-liarkan.”
Di Indonesia, Arapaima Gigas dikategorikan sebagai ikan invasif berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 94 Tahun 2016 tentang Jenis Invasif. Spesies invasif didefinisikan sebagai spesies asli atau non-asli yang dapat menyebar secara masif di suatu habitat, sehingga berpotensi merusak ekologi, sosial, dan ekonomi di wilayah tersebut.
Demikian ulasan mengenai ikan Arapaima yang sering disangka berasal dari Indonesia, padahal bukan. Apakah kini kamu lebih paham bahaya keberadaan ikan ini di perairan endemik Indonesia? Semoga informasi ini bermanfaat untukmu.