BENPARK - Ikan hias hadir dalam berbagai macam bentuk dan karakter. Salah satu yang paling menarik, terutama di kategori ikan predator, adalah Tigerfish, atau yang kerap disebut sebagai Tiger Datz. Kebanyakan orang hanya mengenal satu jenis Tigerfish, padahal sebenarnya ada banyak varian dengan keunikan masing-masing.
Dengan tubuhnya yang eksotis dan corak khas menyerupai harimau, Tigerfish menjadi primadona bagi para pecinta ikan hias, baik di Indonesia maupun di seluruh dunia. Tak hanya tampilannya yang memikat, gaya makannya yang agresif juga menjadi daya tarik tersendiri. Bagi para penggemar ikan predator, melihat Tigerfish berburu mangsa adalah pengalaman yang mengesankan. Jangan tertipu dengan kesan kalemnya, saat berburu, ikan ini berubah menjadi petarung sejati.
Tak heran jika banyak yang menyebutnya sebagai ‘Harimau yang terperangkap dalam tubuh ikan’. Lantas, apa saja fakta menarik tentang Tigerfish alias Datz ini?
Asal daerah Tigerfish
Meskipun sekilas tampak mirip, setiap jenis Tigerfish sebenarnya memiliki daerah penyebaran yang berbeda.
Ikan ini tidak hanya bisa ditemukan di perairan Indonesia, tetapi juga di Thailand, Kamboja, Vietnam, dan berbagai wilayah lain di Asia Tenggara. Namun, meskipun berasal dari kawasan yang sama, setiap Tigerfish memiliki ciri khasnya sendiri. Jadi, jangan salah, mereka mungkin terlihat serupa, tapi sejatinya tetap berbeda.
Beberapa jenis Tigerfish
Salah satu jenis Tigerfish yang populer adalah Siamese Tigerfish (Datnioides pulcher). Ikan ini memiliki tiga bar yang tegas dengan warna cerah yang mencolok. Habitatnya tersebar di Thailand, Laos, Kamboja, dan Vietnam, terutama di perairan Sungai Chao Phraya dan Sungai Mekong.
Lalu ada Indo Tigerfish (Datnioides microlepis). Berbeda dari Siamese Tigerfish, pola bar pada tubuh Indo Tigerfish lebih bervariasi, ada yang memiliki tiga bar, ada juga yang lebih dari itu. Versi tiga bar dari Indo Tigerfish sering menjadi alternatif bagi penggemar Siamese Tigerfish. Ikan ini dapat ditemukan di Semenanjung Melayu dan wilayah barat Indonesia, termasuk di Sungai Perak, Selangor (Malaysia), serta cekungan Sungai Kapuas di Kalimantan.
Jenis lain yang tak kalah menarik adalah New Guinea Tigerfish (Datnioides campbelli). Seperti namanya, ikan ini berasal dari Papua, tepatnya di antara Sungai Lorentz di provinsi Papua, Indonesia, hingga Sungai Kikori di provinsi Teluk, Papua Nugini.
Terakhir, ada Mekong Tigerfish (Datnioides undecimraditus). Nama latinnya mungkin cukup sulit diucapkan, tetapi habitatnya jelas berada di cekungan tengah dan bawah Sungai Mekong, yang membentang di Thailand, Laos, Kamboja, dan Vietnam.
Perdagangan Tigerfish
New Guinea Tigerfish (Datnioides campbelli) menjadi primadona bagi para kolektor di Amerika dan Eropa. Sementara itu, di Asia, terutama di Jepang dan Cina, Siamese Tigerfish (Datnioides pulcher) lebih digemari.
Meski memiliki tubuh yang indah dengan warna cerah yang khas, populasi Siamese Tigerfish mulai mengalami penurunan drastis. Sekitar tahun 2017-2018, ikan ini semakin sulit ditemukan di pasaran, bahkan bisa dibilang hampir punah. Padahal, belasan tahun sebelumnya, Siamese Tigerfish masih cukup melimpah dan mudah diperoleh.
Kelangkaan Siamese Tigerfish membuat para pecinta ikan mencari alternatif lain. Salah satu yang menjadi substitusinya adalah Indo Tigerfish (Datnioides microlepis), yang memiliki karakteristik serupa dan tetap menarik bagi para penggemar ikan predator eksotis.
Perbedaan dari segi perkembangbiakkan
Berbeda dengan ikan Channa dan Arowana, yang dikenal sebagai ikan Mouthbreeding, yakni ikan yang menyimpan telurnya di dalam mulut hingga menetas, Tigerfish justru memiliki cara reproduksi yang berbeda.
Menariknya, Tigerfish bukan termasuk ikan Mouthbreeding. Bahkan, ikan ini dapat berkembang biak melalui teknik kawin suntik, sebuah metode yang memungkinkan perkembangbiakan lebih terkendali. Dengan cara ini, risiko kepunahan Tigerfish bisa ditekan dan populasinya tetap terjaga.
