BENPARK - Sekitar dua minggu yang lalu, kita telah membahas berbagai jenis ikan berdasarkan posisi mereka di dalam air. Mulai dari ikan yang berenang di permukaan, ikan yang aktif di tengah, hingga ikan yang hidup di dasar.
Setelah mengulas ikan tipe atas dan tengah, kini saatnya fokus pada penghuni dasar akuarium, yang dikenal sebagai Bottom Cleaner. Ikan-ikan ini memiliki peran krusial dalam ekosistem akuarium atau tank, berfungsi sebagai pembersih alami di area bawah. Mereka mampu mengonsumsi sisa-sisa makanan yang jatuh dan bahkan yang tersembunyi di antara pasir atau batu.
Bagi para pecinta ikan hias, kehadiran mereka sangat membantu dalam menjaga kebersihan akuarium, sehingga lingkungan tetap sehat dan nyaman bagi ikan lainnya. Dengan peran pentingnya ini, tidak heran jika banyak penghobi yang memilih ikan tipe bawah sebagai bagian dari koleksi mereka.
Lantas, apa saja jenis ikan air tawar tipe bawah yang paling populer untuk dipelihara? Penasaran? Yuk, simak ulasannya di bawah ini.
1. Red Tail Catfish
Di posisi pertama, ada ikan Red Tail Catfish, yang memiliki nama ilmiah Phractocephalus hemioliopterus. Ikan ini memiliki tampilan yang unik dan menggemaskan, bahkan sekilas mengingatkan pada karakter Doraemon.
Ciri khas Red Tail Catfish terletak pada ekornya yang berwarna merah mencolok, berpadu dengan bagian perut yang putih dan tubuh atas berwarna hitam. Namun, jangan tertipu oleh tampilannya yang menggemaskan, ikan ini termasuk predator besar. Bayangkan saja, Red Tail Catfish bisa tumbuh hingga 1,8 meter dengan berat mencapai 80 kilogram.
Soal makanan, ikan ini sangat rakus. Ia menyantap berbagai jenis pakan, mulai dari ikan kecil, potongan udang, udang hidup, cacing beku, ulat, hingga pelet. Sebagai penghuni dasar akuarium, Red Tail Catfish akan melahap apa pun yang bisa dimakannya.
Namun, ada satu hal yang perlu diperhatikan, ikan ini sering kesulitan mengontrol asupan makanannya. Jika terlalu banyak makan, ia cenderung memuntahkan kembali makanan yang dikonsumsi, yang tentu dapat membuat akuarium atau tank menjadi kotor.
Tanda-tanda kekenyangan pada ikan ini cukup mudah dikenali. Jika perutnya tampak terlalu besar dan membulat, itu berarti sudah waktunya menghentikan pemberian makanan agar tidak terjadi kelebihan konsumsi. Jadi, selalu perhatikan porsinya agar ikan ini tetap sehat dan akuariummu tetap bersih.
2. Palmas Endlicheri
Di posisi kedua, ada ikan Palmas Endlicheri, atau yang memiliki nama ilmiah Polypterus endlicheri. Ikan ini dijuluki sebagai “si naga bertubuh pasir”, dan bukan tanpa alasan.
Coba perhatikan baik-baik pola warna tubuhnya. Sekilas, coraknya memang menyerupai butiran pasir, membuatnya tampak seperti menyatu dengan lingkungan sekitarnya. Palmas Endlicheri memiliki warna dasar coklat dengan pola hitam yang menghiasi tubuhnya. Sementara itu, di bagian punggungnya terdapat deretan sirip kecil yang terpisah namun tetap berdekatan, menjadi salah satu ciri khas uniknya.
Menurut data dari situs resmi Fish Base, ikan ini bisa tumbuh hingga 63 cm dengan berat hampir 3,3 kilogram. Cukup besar, bukan?
Sebagai penghuni dasar akuarium, Palmas Endlicheri sangat menyukai substrat yang lembut seperti pasir serta tempat persembunyian yang nyaman. Mereka merasa aman jika memiliki area berlindung, seperti gua yang terbentuk dari susunan batu-batuan atau bahkan tanaman air. Jadi, jika ingin memelihara ikan ini, pastikan akuariummu memiliki tempat persembunyian yang cukup agar mereka merasa betah.
3. Cory Catfish
Di posisi ketiga, ada ikan Cory Catfish, atau yang termasuk dalam genus Corydoras. Ikan ini begitu menggemaskan, bahkan bisa dibilang salah satu ikan dasar paling imut yang bisa kamu pelihara.
Cory Catfish dikenal aktif bergerak, sering kali menjelajahi dasar akuarium sambil mencari sisa-sisa makanan. Kebiasaan ini membuat mereka menjadi pembersih alami yang cukup efektif di dalam tank.
Bagi kamu yang memelihara ikan kecil, Cory Catfish bisa menjadi pilihan yang sempurna. Ukurannya tidak terlalu besar, sehingga aman untuk ditempatkan bersama ikan-ikan lain. Spesies terbesar dari kelompok ini, Emerald Cory, hanya tumbuh hingga sekitar 9 cm, sedangkan yang terkecil, Panda Cory, memiliki ukuran maksimal sekitar 2,5 cm.
Jika kamu tertarik memeliharanya, ada baiknya untuk merawat Cory Catfish dalam kelompok. Setidaknya, usahakan ada enam ekor dalam satu akuarium agar mereka merasa lebih nyaman dan bisa berinteraksi dengan sesama. Semakin banyak jumlahnya, semakin baik.
Dalam hal makanan, Cory Catfish tidak pilih-pilih. Mereka bisa diberi berbagai jenis pakan, mulai dari pelet hingga cacing darah. Mudah dirawat dan bermanfaat, bukan?
4. Yoyo Loach
Di posisi keempat, ada ikan Yoyo Loach, atau yang memiliki nama ilmiah Botia almorhae. Ikan ini cukup populer di kalangan pecinta ikan hias air tawar dan sering dijumpai di pasar ikan hias. Biasanya, mereka lebih senang tinggal di akuarium yang memiliki banyak tanaman air sebagai tempat berlindung.
Menariknya, beberapa penghobi ikan hias mengatakan bahwa Yoyo Loach bisa merespons kehadiran pemiliknya. Kadang, mereka terlihat seolah-olah sedang bermain dari balik kaca akuarium, menjadikannya ikan yang cukup interaktif dan menggemaskan.
Meskipun dikenal sebagai ikan yang damai, Yoyo Loach bisa menunjukkan sedikit sifat agresif jika ditempatkan dengan tankmate yang tidak cocok. Oleh karena itu, penting untuk memilih teman akuarium yang memiliki karakter serupa. Jika terlalu jinak, ikan lain bisa merasa terintimidasi oleh gerombolan Yoyo Loach. Sebaliknya, jika terlalu agresif, Yoyo Loach malah bisa menjadi target perundungan.
Selain itu, pastikan kondisi air tetap ideal, mulai dari pH hingga suhu, karena ikan ini cukup sensitif terhadap perubahan lingkungan. Mereka lebih aktif di malam hari dan memiliki kebiasaan menggali substrat seperti pasir atau kerikil untuk mencari makanan.
Soal pakan, Yoyo Loach sangat fleksibel. Mereka menyukai cacing darah, udang air asin, dan serangga. Namun, jika kamu memberinya pelet, mereka juga tidak akan menolaknya. Mudah dirawat, aktif, dan menghibur, itulah pesona Yoyo Loach.
5. Tiger Shovelnose Catfish
Di posisi kelima, ada ikan Tiger Shovelnose Catfish, atau yang dikenal dengan nama ilmiah Pseudoplatystoma fasciatum. Ikan ini sering disingkat sebagai ‘TSN’ dan sudah sangat familiar di kalangan pecinta ikan predator.
Tiger Shovelnose Catfish cukup mudah ditemukan di berbagai toko ikan hias di Indonesia. Salah satu alasan popularitasnya adalah harganya yang relatif terjangkau serta bentuknya yang eksotis.
Lele unik ini memiliki pola tubuh yang menyerupai harimau, seolah menjadi perpaduan antara ikan dan kucing besar tersebut. Bagian bawah tubuhnya berwarna putih, sementara bagian atasnya berwarna abu-abu gelap dengan garis loreng khas yang membuatnya semakin menyerupai corak harimau.
Ikan ini juga termasuk dalam kategori predator dengan ukuran yang cukup besar. Dalam kondisi optimal, Tiger Shovelnose Catfish bisa tumbuh hingga 90 cm.
Soal makanan, ikan ini tidak pilih-pilih. Mereka senang menyantap ikan kecil, udang, cacing, hingga serangga. Jika kamu tertarik memelihara TSN, pastikan memiliki akuarium yang cukup luas agar mereka bisa tumbuh dengan optimal.
6. Pari Motoro
Di urutan keenam, ada ikan Pari Motoro, yang memiliki nama ilmiah Potamotrygon motoro. Ikan pari air tawar ini cukup populer di kalangan pecinta ikan hias, terutama karena keindahannya serta harganya yang relatif lebih terjangkau dibanding jenis pari lainnya.
Namun, meskipun menarik untuk dipelihara, merawat Pari Motoro bukanlah tugas yang mudah. Banyak penghobi pemula yang mengalami kesulitan hingga ikan mereka mati secara tiba-tiba. Penyebab utamanya adalah sensitivitas tinggi ikan ini terhadap kualitas air.
Pari Motoro memerlukan lingkungan yang sangat bersih dan stabil. Oleh karena itu, jika ingin memeliharanya, pastikan kamu menggunakan sistem filtrasi yang mumpuni agar kondisi air tetap optimal dan bebas dari zat berbahaya.
Dalam hal makanan, ikan ini cukup fleksibel. Mereka bisa mengonsumsi berbagai jenis pakan, mulai dari cacing darah, potongan udang, hingga ikan kecil. Sebagai penghuni dasar akuarium, Pari Motoro juga berperan dalam membersihkan sisa-sisa makanan yang jatuh, membuatnya tidak hanya indah tetapi juga fungsional dalam ekosistem akuarium.
7. Otocinclus Catfish
Di urutan ketujuh, ada ikan Otocinclus Catfish, yang termasuk dalam genus Otocinclus. Ikan mungil ini memiliki banyak julukan, seperti Dwarf Sucker, Otto, Otto Cat, hingga Midget Sucker Fish.
Otocinclus dikenal sebagai ikan yang tenang dan tidak suka berkonflik, sehingga cocok dipelihara bersama ikan lain yang memiliki sifat serupa. Beberapa tankmate idealnya adalah Cory Catfish, udang air tawar, dan siput. Namun, ada beberapa jenis ikan yang sebaiknya tidak dipelihara bersamanya, seperti ikan Koki, Oscar, Convict, hingga berbagai jenis Cichlid, karena mereka bisa menjadi ancaman bagi si kecil Otto.
Sebagai herbivora, Otocinclus sangat menyukai alga dan sering terlihat menggigit permukaan akuarium untuk mencari makanan. Selain itu, mereka juga gemar mengonsumsi wafer ganggang sebagai sumber nutrisi tambahan.
Karena sifatnya yang pemalu, penting untuk menyediakan tempat persembunyian yang cukup, seperti tanaman air atau dekorasi berbentuk gua, agar mereka merasa aman dan nyaman di dalam akuarium.
8. Featherfin Catfish (Synodontis)
Di urutan kedelapan, ada ikan Featherfin Catfish, yang memiliki nama ilmiah Synodontis eupterus. Meski tampilannya tidak terlalu mencolok, ikan ini memiliki pola tubuh yang unik dengan warna abu-abu atau coklat, dihiasi bintik-bintik hitam di sekujur tubuhnya. Sekilas, coraknya mengingatkan pada motif leopard, menjadikannya penghuni dasar akuarium yang menarik.
Featherfin Catfish memiliki kebiasaan unik, mereka senang bersembunyi di sela-sela batu bata atau dekorasi lainnya di dasar akuarium. Namun, ada hal menarik lainnya dari ikan ini. Meskipun sering bertengkar dengan sesama jenisnya, mereka justru cenderung cuek terhadap ikan lain di sekitarnya, termasuk ikan-ikan kecil yang sebenarnya bisa saja mereka mangsa.
Dari segi ukuran, Featherfin Catfish bisa tumbuh hingga 25 cm. Jadi, pastikan kamu menyediakan akuarium yang cukup luas untuk mereka. Selain itu, jangan lupa untuk menambahkan batu bata atau tempat persembunyian lainnya agar mereka merasa nyaman di habitat barunya.
9. Palmas Senegalus
Terakhir, di urutan kesembilan, ada ikan Palmas Senegalus, yang memiliki nama ilmiah Polypterus senegalus. Seperti ikan Arowana, Palmas Senegalus juga mendapat julukan sebagai "ikan naga" karena bentuk tubuhnya yang panjang dan unik.
Ikan ini termasuk dalam kategori karnivora, menjadikannya predator yang cukup tangguh di dalam akuarium. Makanan favoritnya adalah krustasea seperti udang-udangan, yang dengan lahap akan disantapnya.
Menariknya, meskipun Palmas Senegalus dikategorikan sebagai ikan tipe bawah, ia tidak sepenuhnya pasif. Berbeda dengan kebanyakan ikan dasar yang lebih sering diam di tempat, Palmas Senegalus justru aktif menjelajahi akuarium, membuatnya lebih menarik untuk dipelihara karena tidak membosankan untuk dilihat.
Dari segi temperamen, Palmas Senegalus sebenarnya cukup damai, tetapi tetap harus diwaspadai. Jika ada tankmate yang ukurannya cukup kecil hingga bisa masuk ke dalam mulutnya, jangan heran jika ikan naga ini akan memangsa mereka, terutama saat sedang kelaparan.
Untuk ukuran tubuh, Palmas Senegalus tergolong kecil dibandingkan jenis Palmas lainnya. Ikan ini hanya mampu tumbuh hingga sekitar 35 cm, menjadikannya lebih mudah dirawat dalam akuarium yang tidak terlalu besar.
Nah, itulah tadi 9 ikan air tawar tipe bawah yang populer dipelihara. Dari daftar ini, adakah yang sudah kamu punya atau yang ingin segera kamu miliki? Semoga bermanfaat.